infohidroponik - Budidaya melon hidroponik dipandang lebih praktis untuk dilakukan. Hal tersebut menginggat teknik hidroponik tidak membutuhkan media tanah dalam proses pertumbuhan melon tersebut. Buat Anda yang senang berkebun dan tidak memiliki cukup lahan, tentu akan menyambut teknik ini dengan antusias. Apalagi dari bentuk fisiknya tanaman melon tidak hanya bisa dimanfaatkan buahnya.
Tetapi juga bisa menjadi tanaman hias yang cantik dan elegan menghiasi halaman rumah. Sebenarnya tanaman melon ini bisa sangat mudah tumbuh dengan teknik hidroponik. Yah, meskipun demikian ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai hasil yang maksimal. Seperti kebutuhan sinar mataharinya hanya selama 6 jam, dan hal lainnya yang berkaitan dengan nutrisi.
Anda tidak perlu takut dengan syarat diatas, karena syarat tersebut akan terpenuhi dengan optimal ketika Anda taat melakukan langkah yang akan diterangkan. Baiklah, sebelum masuk pada langkah-langkahnya, akan lebih baik kalau Anda berkenalan dengan sistem firtigasi. Inilah sistem yang akan membantu Anda untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Sistem fertigasi
Sistem ini adalah bentuk lain dari sistem yang dimiliki oleh teknik hidroponik. Sistem fertigasi memiliki ciri mampu diaplikasikan untuk penanaman skala besar dan skala kecil. Keuntungan lain yang bisa didapatkan dari sistem ini adalah peralatan yang bisa digunakan berulang-ulang, kemudian mampu digunakan untuk berbagai tanaman.
Cara Menanam Melon Hidroponik
Setelah Anda memahami sistem fertigasi, langkah selanjutnya adalah cara menanam melon hidroponik itu sendiri. Anda jangan membayangkan kerepotan yang menumpuk, karena cara ini akan mudah karena menyemprotan akan dilakukan secara otomatis dari selang fertigasi yang nanti akan dijelaskan. Baiklah, sekarang mulai dari tahap awal, yaitu:
1. Siapkan perlengkapan dan alat
Tahap awal ini mewajibkan Anda untuk menyiapkan semua perlengkapan dan alat yang dibutuhkan. Mulai dar wadah nutrisi, pompa air, timer, selang, selang pembagi, selang fertigasi, Stick fertigasi, sampai Nepple. Yang perlu diingat, selang memiliki ukuran lebih besar dibandingkan dengan selang pembagi.
2. Menyiapkan benih dan menyemai
Seperti biasa Anda bisa mendapatkan benih melon di pasar ataupun toko online. Gunakanlah benih hibrida yang kualitasnya sudah jelas. Untuk jumlahnya, sesuaikan kebutuhan Anda. Nah, kalau sudah siap barulah semai benih dengan cara merendamnya pada air hangat sekitar 2 jam.
Setelah itu ditiriskan, dan bungkus dengan tisu, dan simpan di plastik yang tertutup rapat. Nah, kalau sudah terlihat serabut seperti akar, barulah letakan benih semaian tersebut ketempat yang sudah disediakan. Langkah terakhir letakan di tempat yang teduh. Waktu 7 atau 10 hari benih sudah siap pindah.
3. Tanam bibit
Bibit siap dipindahkan diumur 7 ataupun 10 hari. Siapkan wadah yang sudah dilubangi sebesar lubang tempat semainya. Kemudain masukan tanaman dengan hati-hati, satu polybag satu bibit. Penanaman bibit sebaiknya dilakukan di sore hari. Hal tersebut menghindari tanaman agar tidak kaget dan stres.
Baca juga: Tips cara budidaya timun dengan metode hidroponik
Setelah dipindahkan, selanjutnya siram dengan larutan nutrisi ppm rendah. Besoknya, penyiraman dan pemberian nutrisi bisa dilakukan dengan sistem firtigasi. Anda akan mendapatkan maksimal, ketika proses firtigasi berjalan baik. Nah, untuk itu tidak ada salahnya kalau Anda bertanya dengan orang yang berpengalaman.
Cara Merawat Melon Hidroponik
Setiap kegiatan apapun bentuk dan namanya. Ketika mengharapkan hasil yang memuaskan pasti membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Hal tersebutpun berlaku untuk melon pada media hidroponik. Jadi, sebenarnya bukan tekniknya yang sulit. Inilah langkah merawat melon hidroponik yang mesti Anda perhatikan dan lakukan:
Lanjaran ataupun penyangga diharapkan langsung dipasang saat melon mulai tumbuh lebat. Hal ini diperlukan agar pertumbuhan melon tidak terhambat oleh ranting-rantingnya sendiri. Lanjaran ini bisa menggunakan bambu ataupun kayu. Sesuaikan saja dengan apa yang ada.
Ikat batang melon
Batang ataupun ranting melon yang panjang, diharapkan Anda bisa mengikatnya dilanjaran yang sudah disiapkan. Anda bisa mengikatnya dengan tali apapun. Ingat, usahakan Anda tidak mengikatnya terlalu kuat.
Mengecek Ph larutan
Seperti yang sudah Anda ketahui bahwa teknik hidroponik selalu identik dengan mengecekan Ph dan nutrisi, karena memang dua faktor tersebutlah yang akan menentukan berhasil atau tidaknya tanaman ini. Nah, yang perlu dilakukan adalah memastikan apakah yang dibutuhkan adalah Ph Down atau Ph Up.
Ph Down digunakan ataupun diseprotkan ketikan ph yang sudah ada terlalu tinggi. Sedangakn untuk ph yang terlalu rendah, maka Anda menggunakan ph Up untuk menaikannya kembali. Ingat, Anda tidak boleh ceroboh dalam proses pengecekan ini, karena takutnya tumbuhan melon ini malah akan mati.
Potong atau pemangkasan daun
Proses selanjutnya yang juga penting adalah pemotongan daun yang sudah terlalu tua. Hal tersebut sebagai tindakan yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi hama dan penyakit yang ada di tumbuhan melon.
Baca juga: Cara mudah untuk pemula budidaya cabe dengan teknik hidroponik
Sekian cara menanam melon dengan teknik hidroponik. semoga bisa bermanfaat dan terimakasih sudah mengunjungi blog kami.
Labels: Melon hidroponik
Thanks for reading Cara Menanam dan Merawat Melon Hidroponik dengan Sistem Fertigasi. Please share this article.
0 Komentar untuk "Cara Menanam dan Merawat Melon Hidroponik dengan Sistem Fertigasi"