Infohidroponik - Padi merupakan tanaman yang sebagian besar hidupnya harus di daerah yang jumlah airnya tinggi, namun ternyata padi dapat di tanam pada tempat lain yang kondisi airnya lebih sedikit. Padi hidroponik, merupakan teknologi baru bagi anda yang berada di daerah dengan sedikit air atau yang memiliki masalah dengan luas lahan untuk berkebun.
Cara Menanam Padi dengan Metode Hidroponik
kekurangan lahan bukan lagi masalah dalam dunia pertanian, berbagai macam metode untuk berkebun sudah bermunculan. Menanam padi saat ini tidak harus di tempat yang cukup kadar airnya. Bahkan saat ini anda bisa bertani di pekarangan rumah dengan mudah. Berikut ini cara bertani yang hemat tempat dan efisien.
1. Siapkan media tanam
Media tanam dalam metode ini adalah pipa air bekas yang sudah tidak digunakan lagi, isi dengan tanah yang sudah di campur dengan pupuk organik dan arang sekam. Perbandingan dari ketiga bahan ini adalah 3 : 2 : 1, setelah semua media tercampur rata siram dengan pupuk organik cair secukupnya.
Penambahan pupuk organik cair adalah untuk meningkatkan tingkat kesuburan tanah, karena pupuk organik mengandung banyak bakteri yang sangat baik untuk kesuburan tanah dan pertumbuhan padi.
2. Penyemaian benih padi
Setelah semua peralatan anda siap, anda sebaiknya segera menyemai benih padi. Pilih benih padi yang berkualitas tinggi dan tahan terhadap gangguan hama. Bibit padi bisa anda dapatkan dari toko bibit atau dari hasil panen sebelumnya. Rendam bibit padi menggunakan air hangat tutup dengan kain atau daun jati kurang lebih 48 jam.
Sambil menunggu tunas dari bibit muncul, siapkanlah media untuk menyemai bibit. Siapkan lahan kecil atau ember bekas yang besar, isi dengan tanah yang sudah di campur dengan kompos. Usahakan tanah dan kompos dalam kondisi basah, sehingga ketika bibit padi di semai dapat tumbuh dengan baik.
3. Penanaman padi pada pipa bekas
Setelah 48 jam dari rendaman air hangat, semai bibit padi pada media yang sudah di siapkan tunggu hingga usia 21 hari untuk memindah bibit ke dalam pipa bekas yang sudah berisi media. Pindahkan dengan hati-hati agar bibit tidak rusak, berikanlah perawatan yang baik agar padi tumbuh subur.
4. Perawatan selama masa tumbuh
Untuk menjaga padi tetap tumbuh subur dan hijau sampai masa panen, anda harus melakukan perawatan dengan benar dan rutin. Salah satu perawatan yang di harus dilakukan dalam bertani pada adalah perawatan terhadap tanaman liar.
Perawatan yang dilakukan merupakan kegiatan mengambil atau menyingkirkan tanaman yang mengganggu tanaman pokok, tanaman ini biasanya disebut dengan tanaman liar. Dalam bertani tentu ada tanaman lain yang ikut tumbuh dalam kebun kita, sehingga perawatan harus dilakukan agar nutrisi tanaman tidak terbagi dengan tanaman liar.
Perawatan ini biasa di lakukan pada usia 20 hari setelah masa tanam, dapat dilakukan secara manual atau dengan bantuan alat. Jika anda menanam padi dengan metode ini sebaiknya anda lakukan perawatan dengan cara manual. Selain lebih efisien, menggunakan bantuan alat hanya akan merusak tanaman anda karena tempat menanam anda yang minimalis.
5. Memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman
Kebutuhan nutrisi bagi tanaman padi hidroponik adalah hal yang sangat penting. Jika tanaman kekurangan nutrisi maka ketika berbuah hasilnya juga akan sedikit. Untuk memenuhi nutrisi tanaman padi, dibutuhkan pemberian pupuk. Pupuk yang diberikan bisa pupuk organik maupun non organik.
Dalam sekali tanam setidaknya anda harus melakukan pemupukan sebanyak 10 kali dengan jarak antar pemupukan 1 – 2 minggu. Sebaiknya anda menggunakan pupuk cair organik agar hasil tanaman anda lebih subur. Menggunakan pupuk cair karena jika anda menggunakan pupuk kompos akan menambah media pada pipa yang dapat menimbulkan kerusakan.
Baca juga: Cara Membuat Nutrisi Hidroponik
6. Pengendalian hama dan penyakit
Hama dan penyakit pada padi banyak sekali jenisnya, meskipun sudah di tanam dengan cara yang modern hama masih saja menyerang. Salah satunya adalah hama jenis serangga yaitu belalang yang dapat merusak daun padi. Lakukanlah pengobatan dengan tujuan pengendalian dengan cara di spray menggunakan obat khusus hama padi.
7. Perawatan masa panen
Cara menanam dan merawat tanaman padi hidroponik tidak hanya berlaku pada masa pertumbuhan saja. Pada masa panen juga diperlukan perawatan, agar hasil panen sesuai harapan. Padi dapat di panen ketika buah padi sudah berwarna kuning keemasan dan merunduk ke bawah.
Pemanenan pada model tanaman ini bisa anda lakukan dengan berbagai cara, namun lebih efektif jika anda panen menggunakan cara tradisional. Menggunakan sabit dan nanti hasilnya di pisahkan menggunakan mesin pemisah padi secara otomatis. Panen secara tradisional dapat menghasilkan beras yang bagus dan sehat di konsumsi.
Baca juga: Kesalahan Dalam Metode Hidroponik yang Wajib anda Ketahui
Dengan teknologi menanam padi dengan media pipa ini anda dapat sekaligus menanam kebutuhan sayuran lainnya di sela -sela tanaman padi anda. Selamat mencoba teknik mudah berkebun.
Labels: Padi hidroponik
Thanks for reading 7 Cara Menanam dan Merawat Padi Hidroponik secara mudah dan lengkap untuk pemula. Please share this article.
0 Komentar untuk "7 Cara Menanam dan Merawat Padi Hidroponik secara mudah dan lengkap untuk pemula"