Setelah pertama kalinya diperkenalkan di negara Amerika Serikat di era 80-an, metode bercocok tanam secara hidroponik ternyata semakin digemari oleh berbagai kalangan. Betapa tidak, metode hidroponik selain bisa menghemat area penanaman/ruang, juga terbukti cukup murah dalam hal perawatannya. Memang, merawat hidroponik bisa dikatakan susah-susah gampang.
Hidroponik juga dikenal sebagai alternatif bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, atau sangat lazim disebut dengan soilless culture. Sehingga hidroponik memang salah satu budidaya tanaman dengan memanfaatkan nutrisi langsung pada tumbuhan yang ditanam, guna menekankan kebutuhan tanaman sendiri menjadi lebih maksimal.
Sistim bercocok tanam hidroponik sendiri awalnya dikarenakan tingginya kepedulian orang akan pentingnya area tanam yang minimalis dan salah satu alternatif di masa depan. Hal itu ternyata menjadikan hidroponik bukan lagi menjadi budidaya melainkan gaya hidup masyarakat perkotaan.
Keuntungan Menanam dan Merawat Hidroponik
- Mudah.
Selain mudah dalam tahap awal memulainya, hidroponik juga terbukti mudah dalam penanaman. Hampir kebanyakan bibit benih yang ditanam ternyata berhasil dalam hasil akhirnya. - Cepat.
Tanaman yang ditanam juga berhasil tumbuh lebih cepat daripada penanaman secara konvensional. - Kualitas.
Mutu yang dihasilkan juga jauh lebih baik dibanding bercocok tanam secara konvensional, hal ini dikarenakan nutrisi yang diberikan jauh lebih teresap sempurna oleh tanaman. - Untung
Dikarenakan tumbuh lebih cepat dengan hasil yang jauh lebih maksimal, maka dipastikan secara profit pun akan jauh lebih baik dibanding bertanam secara biasa. - Murah
Tidak perlu lagi bercocok tanam dengan memerlukan area yang luas, Anda bahkan bisa memulainya di pekarangan rumah Anda. - Bersih
Teknik hidroponik terbukti jauh lebih bersih, karena tidak lagi memerlukan pupuk yang akan merusak lingkungan. Peralatan awal yang dibutuhkan pun hampir semuanya bisa didapatkan di sekeliling kita, bahkan Anda bisa mendaur ulang dari bahan-bahan yang sudah tidak dipergunakan lagi.
Kini hidroponik mulai disukai bukan hanya oleh mereka untuk menyalurkan hobi bercocok tanam atau berkebun, akan tetapi juga mulai dilirik untuk lahan bisnis atau usaha mereka. Meski demikian hidroponik pun memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda satu sama lain, tergantung dari bibit atau benih yang akan ditanam, media tanamnya, hingga nutrisi yang diberikan.
Istilah dalam Penanaman Hidroponik
Hingga kini, paling tidak sudah ada beberapa cara menanam hingga merawat hidroponik yang cukup populer, di antaranya adalah:
Rekomendasi Bibit Untuk Hidroponik
Meskipun demikian, salah satu hal yang patut Anda perhatikan adalah tumbuhan yang akan ditanam nantinya. Setelah menentukan cara yang akan dipergunakan dalam menanam yang sekiranya dianggap cukup sesuai dengan Anda, tahap berikutnya adalah menentukan bibit atau benih tanamannya itu sendiri. Berikut ada beberapa contoh yang bisa Anda aplikasikan pada kebun hidroponik Anda:
- Timun Jepang
- Cabai
- Sawi Hijau
- Selada
- Sayuran Kailan
- Buncis
- Pakcoy
- Bayam
- Kangkung
- Brokoli
Tentunya list di atas akan bisa menjadi amat panjang, akan tetapi beberapa contoh tersebut merupakan contoh tanaman yang cukup mudah bagi para pemula.
Baca juga: Beberapa Jenis media tanam hidroponik
Hal pasti yang bisa Anda dapatkan dalam bercocok tanam secara hidroponik adalah hasil kebun hidroponik akan jauh lebih bersih dibandingkan menanam dengan cara konvensional. Hal ini tentu saja dikarenakan hampir keseluruhan tanaman hidroponik akan mendapat intensitas cahaya matahari yang mencukupi, selain itu pemberian nutrisi serta air yang cukup bagi pertumbuhan si tanaman hidroponik.
Tips Memilih Benih Hidroponik
Cara Anda memilih benih atau bibit yang akan ditanam pun pastinya memiliki peranan cukup penting, berikut beberapa cara mudah untuk menentukan bibit atau benih tanaman dalam menanam dan merawat hidroponik:
- Sebagai tahap awal adalah menentukan secara pasti bibit yang akan ditanam
- Siapkan air di dalam wadah (atau ember) yang cukup besar
- Masukkan bibit tanaman ke wadah air tersebut
- Tunggu beberapa saat
- Perhatikan dengan seksama bibit yang mengambang dan tenggelam setelah beberapa saat
- Pilih dan pisahkan bibit yang tenggelam dan mengambang
Hanya gunakan bibit yang tenggelam daripada yang mengambang, karena yang mengambang bukanlah bibit yang cukup baik dan memiliki hasil oke
Baca juga: Cara menanam Terong hidroponik secara mudah
Apakah hanya itu saja? Ketika bibit atau benih sudah mulai tumbuh dan menunjukkan tunasnya, ada baiknya Anda terus mewaspadai hadirnya lumut di sekitar tanaman hidroponik atau di sekitar media tanamnya. Hal ini dikarenakan media maupun tanaman hidroponik Anda akan menerima intensitas cahaya matahari, belum lagi ditambah pemberian nutrisi yang cukup berlebih, tentu saja akan ikut memicu tumbuhnya lumut di sekitar media atau bahkan di tanaman hidroponik Anda.
Thanks for reading Cara mudah Menanam Dan Cara Merawat Hidroponik untuk pemula. Please share this article.
0 Komentar untuk "Cara mudah Menanam Dan Cara Merawat Hidroponik untuk pemula"