7 Cara Budidaya dan Merawat Tomat Hidroponik secara tepat agar sukses

Sayuran tomat hidroponik

Tomat merupakan jenis sayuran yang selalu ada di dapur setiap penduduk, selain karena rasanya yang enak dan vitamin yang tinggi di dalamnya tomat juga merupakan tanaman yang mudah di budidayakan. Tomat hidroponik saat ini sedang populer bagi para masyarakat maupun bagi petani sayur.

Metode bertani tanpa tanah ini telah terbukti menghasilkan untung yang lebih banyak dari pada bertani sayur secara tradisional. Metode yang banyak digunakan oleh petani adalah metode petambahan nutrisi secara terus menerus dengan jumlah yang sedikit.

Tahapan Menanam Tomat dengan Teknik Hidroponik


Tingkat produksi tomat di negara Indonesia masih jauh tertinggal dari negara maju, sehingga tercipta metode hidroponik untuk mengatasi kekurangan tomat di negara ini. Tomat dengan metode ini menghasilkan buah yang segar, sehat dan tidak terdapat kandungan logam berat di dalamnya. Berikut ini adalah metode bertani tomat yang dapat anda coba di rumah.

1. Memilih jenis tanaman

Langkah paling awal dari berkebun adalah menyiapkan benih yang akan di tanam. Jenis tomat apa yang akan anda tanam, harus di tentukan sebelumnya. Ada banyak jenis tomat yang dapat di budidayakan dengan cara hidroponik. Tomat jenis granola adalah jenis yang paling sering ditemui, golongan tomat buah yang biasa di gunakan untuk minuman.

Selanjutnya ada jenis tomat gondol yang biasa di gunakan sebagai bahan saus, tomat sayur yang biasa anda jumpai di setiap pedagang sayur. Terakhir adalah jenis tomat ceri, tomat kecil dengan buah yang banyak pada satu tangkai panjang, biasanya di jual di pasar dengan warna hijau. Pilihlah jenis tomat sesuai kebutuhan sebelum menanam secara hidroponik.

2. Menyemai benih

Setelah menentukan jenis tomat, anda harus menyemai benih. Benih dapat di semai pada rak semai atau polybag. Namun, sebelumnya anda harus melakukan seleksi benih yang berkualitas dengan cara merendam menggunakan air selama kurang lebih 24 jam.

Pisahkan benih yang terapung dan tenggelam, setelah itu siap untuk di semai pada media tanam. Sediakan media tanam benih dan semai tomat sedalam 1 senti meter lalu letakkan pada polybag. Setiap polybag satu benih, letakkan pada tempat yang cukup cahaya matahari dan siram dua kali sehari.

3. Persiapan media tanam bibit dalam polybag

Membuat media tanam, pertama adalah menyiapkan polybag dan media yang di butuhkan. Anda bisa menggunakan komposisi berikut, campuran arang sekam, tanah dan kompos. Arang sekam bisa anda dapatkan dengan cara membakar sekam padi hingga menjadi arang. Masukkan ke dalam polybag setinggi 30-35 senti meter, media siap untuk di tanam tomat.

4. Pemindahan bibit tomat ke dalam media tanam

Setelah media siap, anda bisa langsung memindahkan bibit tomat dari media semai benih ke media bibit. Ada dua cara yang bisa anda coba untuk memindah bibit. Pertama yaitu dengan cara mencabut bibit dari media tanam benih. Untuk menghindari kerusakan pada akar bibit, siram polybag menggunakan air dan tarik bibit perlahan.

Cara yang kedua yaitu anda memindahkan bibit ke media baru beserta dengan tanahnya ke dalam polybag baru. Ambil bibit dengan cara memutar bibit dan media di dalam polybag benih, putar sampai bibit dan media lepas dari polybag.


5. Pemberian Nutrisi

Tomat hidroponik membutuhkan nutrisi yang sangat banyak, karena media tanamnya tidak menyediakan nutrisi yang banyak seperti jika di tanam langsung di ladang. Nutrisi biasanya di berikan dengan cara irigasi menggunakan pompa. Apabila anda tidak mendapatkan pompa, anda bisa menggunakan ember yang diisi larutan nutrisi hidroponik.

Gunakan nutrisi khusus untuk tanaman hidroponik,konsentrasi yang di berikan setiap fase pertumbuhan berbeda sesuai dengan kebutuhannya. Aturan pemberian nutrisi yang baik adalah 2 – 4 kali sehari dengan dosis rendah.

6. Pemeliharaan tomat.

Pemeliharaan harus di lakukan secara rutin untuk mendapatkan hasil panen yang baik. Lakukan pengecekan setiap hari terhadap kondisi daun tomat, apakan di makan oleh ulat atau hama lain. pengecekan juga di lakukan pada daun yang kering dan jatuh serta buah tomat yang busuk, segera ambil semua kondisi tersebut dan buang.

Ambil pula rumput liar dan tanaman yang tampak layu atau mati agar tidak menular ke tanaman lainnya. Halau hama yang anda jumpai dengan cara tradisional, buang batang atau daun yang di rusak oleh hama. Atau anda bisa menggunakan pupuk organik, semprotkan pada batang dan daun tomat agar terhindar dari hama tanaman.

7. Waktu panen tomat

Usia panen tomat adalah 2 - 3 bulan dari masa tanam. Waktu panen tomat hidroponik terpengaruh oleh varietas dari benih yang di tanam. Tanda tomat siap panen adalah buahnya berubah menjadi warna merah atau hijau kekuningan dan pada bagian tepi buah terlihat menguning. Tomat anda siap untuk di petik untuk diolah sendiri atau di jual.

Demikian di atas artikel tentang cara menanam tomat hidroponik secara mudah. semoga bermanfaat iya.

Lihat juga artikel tentang sayuran hidroponik lainnya:

  • Cara tepat budidaya kangkung hidroponik untuk pemula

  • Cara mudah menanam sawi hijau hidroponik
  • Labels: Tomat hidroponik

    Thanks for reading 7 Cara Budidaya dan Merawat Tomat Hidroponik secara tepat agar sukses. Please share this article.

    Share:

    0 Komentar untuk "7 Cara Budidaya dan Merawat Tomat Hidroponik secara tepat agar sukses"

    IBX5B541374C2734